Tes penalaran/logika digunakan untuk mengetahui bagaimana cara seseorang dalam mencerna dan menganalisis suatu informasi untuk kemudian menarik kesimpulan logis. Sehingga apabila peserta tes dihadapkan pada permasalahan yang pelik, ia tidak langsung meminta nasihat dari orang yang lebih berpengalaman tetapi berusaha semampunya untuk memecahkan masalah sendiri.
Dengan demikian peserta tes dapat diketahui tingkat kebiasaan berpikir ilmiahnya (logis) sehingga diharapkan mereka nantinya tidak akan pernah puas dengan pengalamannya saja tetapi mencari dasar dan hukum‐hukum yang dapat memberi penjelasan tentang pengalamannya itu.
Tes logika ini secara umum terdiri dari dua bagian, yaitu penalaran logis dan penalaran analitik.
TES PENALARAN LOGIS
Untuk mengatasi soal bagian ini, buatlah kesimpulan‐kesimpulan dari pernyataan yang diberikan secara tertulis, untuk lebih memahami apa yang ditanyakan dan apa yang dibutuhkan untuk menjawab.
Soal ini merupakan bentuk permainan logika kata, bahkan bisa berupa teka‐teki logika, jadi Anda harus sesering mungkin melatih diri Anda “berlogika ria” sehingga tidak cepat pusing bila berhadapan dengan soal teka‐teki logika.
Selalu ingat untuk CEPAT dan EFEKTIF dalam mengerjakan soal! Jangan paksakan mengerjakan soal yang hanya akan membuang waktu untuk berpikir Anda tapi tidak mendapatkan jawabannya.
Contoh Soal
Soal:
Dila lebih pintar daripada Dika.
Dila lebih pintar daripada Dina dan Dani
A. Dika lebih pintar daripada Dina.
B. Dika lebih pintar daripada Dani.
C. Dina dan Dani memiliki tingkat kepintaran yang sama.
D. Dia paling pintar di antara mereka.
Jawaban: D
Dila lebih pintar daripada Dika.
Dila lebih pintar daripada Dina dan Dani
Kesimpulan: Dia paling pintar di antara mereka.
TES PENALARAN ANALITIS
Soal jenis ini relatif lebih sukar. Anda harus cermat dalam menganalisa soal. Langkah penyelesaian yang paling mudah adalah dengan menerjemahkan soal ke dalam bentuk bagan, gambar, diagram alur, atau model matematika.
Contoh Soal
Enam orang siswa, yaitu Ani, Bebyta, Cintya, Denny, Eka, dan Fitri sedang mengantri di loket pendaftaran SNMPTN.
• Denny ada di belakang Fitri
• Bebyta ada di depan Cintya
• Ani ada di depan Denny, dan hanya dipisah oleh dua siswa lainnya
• Cintya hanya bisa di urutan keempat atau yang paling belakang
1. Siapa saja yang mungkin antri di belakang Cintya?
A. Hanya Denny
B. Hanya Eka
C. Denny, Eka dan Ani
D. Denny, Eka, dan Fitri
2. Bila Bebyta ada di urutan ke‐5, maka pernyataan yang benar adalah ....
A. Cintya paling depan
B. Eka pada urutan ke‐2
C. Ani pada urutan ke‐3
D. Denny pada urutan ke‐4
Pembahasan:
Berdasarkan yang diketahui, dapat disusun rancangan formasi sebagai berikut:
Enam orang siswa, yaitu Ani, Bebyta, Cintya, Denny, Eka, dan Fitri sedang
mengantri di loket.
• Denny ada di belakang Fitri ⇒ F D
• Bebyta ada di depan Cintya ⇒ B C
• Ani ada di depan Denny, dan hanya dipisah oleh dua siswa lainnya
⇒ A __ __ D
• Cintya hanya bisa di urutan keempat atau yang paling belakang
⇒ __ __ __ C __ __ atau __ __ __ __ __ C
Jika informasi dirangkai, diperoleh susunan: E , B , A , C , F , D atau F , A , B , C , D , E
1. Jadi, yang mungkin antri di belakang Cintya adalah Denny, Eka, dan
Fitri.
Jawaban: D
2. Bila Bebyta ada di urutan ke‐5, diperoleh susunan A , E , F , D , B , C
Maka pernyataan yang benar adalah Denny pada urutan ke‐4.
Jawaban: D
TES LOGIKA GAMBAR
Dalam menyelesaikan tes gambar, dibutuhkan ketelitian dan kecermatan, terutama dalam mengamati deretan gambar atau simbol karena secara sepintas, tampaknya gambar atau simbol tersebut mirip atau bahkan sama, namun apabila dicermati lebih jauh sebenarnya gambar‐gambar tersebut sangat berbeda.
Variasi dari tes gambar sangat beragam di antaranya: tes klasifikasi gambar, tes hubungan, dan konsistensi logis, tes pandang ruang, tes visualisasi, tes bentuk geometris, dan tes kubus.
Perhatikan pola yang ada pada urutan gambar yang diberikan pada tiap soal. Untuk lebih jelasnya, pelajari soal dan pembahasan DISINI